China telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dengan meluncurkan beberapa model AI terbaru yang diklaim lebih canggih dan efisien dibandingkan dengan model-model sebelumnya. Peluncuran ini tidak hanya menandai kemajuan teknologi, tetapi juga menunjukkan ambisi China untuk menjadi pemimpin global dalam inovasi AI.
DeepSeek: Model AI yang Mengguncang Dunia
Salah satu peluncuran yang paling mencuri perhatian adalah model AI dari laboratorium DeepSeek. Model ini diklaim mampu mengungguli model AI dari OpenAI dan Llama 3.1 milik Meta. Keunggulan utama DeepSeek terletak pada kemampuannya untuk memberikan kinerja tinggi dengan biaya yang lebih rendah, yang menjadi perhatian besar bagi perusahaan-perusahaan teknologi di seluruh dunia.
MERDEKA.COM
DeepSeek V3, yang dirilis pada Desember 2024, merupakan model berbasis Mixture-of-Experts (MoE) dengan 671 miliar parameter. Meskipun memiliki jumlah parameter yang besar, model ini hanya mengaktifkan 37 miliar parameter per token untuk efisiensi tinggi. Keberhasilan DeepSeek dalam mencapai kinerja tinggi dengan sumber daya yang lebih efisien telah menarik perhatian global dan menantang dominasi model AI dari Barat.
RAKYATSULSEL.FAJAR.CO.ID
Alibaba Qwen 2.5-Max: Klaim Unggul dari DeepSeek
Tidak lama setelah peluncuran DeepSeek, Alibaba meluncurkan model AI terbarunya, Qwen 2.5-Max. Alibaba mengklaim bahwa model ini lebih unggul dari DeepSeek-V3, GPT-4o, dan Llama-3.1-405B dalam berbagai aspek. Qwen 2.5-Max dilatih dengan lebih dari 20 triliun token, memungkinkan model ini untuk memahami dan menghasilkan teks dengan tingkat akurasi dan relevansi yang tinggi.
TEKNO.KOMPAS.COM
Keunggulan Qwen 2.5-Max terletak pada kemampuannya untuk menangani berbagai bahasa dan konteks, menjadikannya alat yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi, mulai dari layanan pelanggan hingga analisis data. Peluncuran ini menunjukkan komitmen Alibaba untuk terus berinovasi dan memimpin dalam bidang AI.
Perusahaan AI Tiongkok Lainnya yang Patut Diperhatikan
Selain DeepSeek dan Alibaba, beberapa perusahaan AI Tiongkok lainnya juga telah meluncurkan model-model AI yang signifikan:
Tencent: Perusahaan ini telah mengembangkan model AI Hunyuan, yang diintegrasikan ke dalam platform WeChat mereka, menawarkan layanan AI yang lebih personal dan efisien kepada pengguna.
Baidu: Awalnya dikenal sebagai mesin pencari, Baidu telah meluncurkan Ernie Bot, yang merupakan versi ChatGPT dalam bahasa Tiongkok dengan 430 juta pengguna.
ByteDance: Pemilik TikTok ini menawarkan Doubao chatbot, yang memiliki sekitar 60 juta pengguna bulanan, menunjukkan adopsi AI yang cepat di kalangan pengguna muda.
Perusahaan-perusahaan ini menunjukkan dinamika dan kemajuan pesat dalam industri AI di Tiongkok, dengan masing-masing menawarkan solusi unik yang memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional.
WSJ.COM
Dampak Global dan Tantangan yang Dihadapi
Peluncuran model-model AI terbaru dari Tiongkok ini telah mengguncang industri teknologi global. Keunggulan dalam kinerja dan efisiensi biaya yang ditawarkan oleh model-model ini menantang dominasi perusahaan-perusahaan teknologi besar dari Amerika Serikat dan Eropa. Misalnya, DeepSeek V3 dan Qwen 2.5-Max diklaim mampu mengungguli model-model AI seperti GPT-4o dan Llama-3.1-405B dalam berbagai aspek.
WARTAEKONOMI.CO.ID
Namun, peluncuran ini juga menimbulkan tantangan, terutama terkait dengan regulasi dan etika penggunaan AI. Beberapa model AI dari Tiongkok, seperti Zhipu, telah diblacklist oleh Amerika Serikat karena dugaan keterkaitan dengan aplikasi militer. Hal ini menunjukkan pentingnya regulasi yang ketat dan transparansi dalam pengembangan dan penggunaan teknologi AI.
APNEWS.COM